PADA era globalisasi ini, informasi merupakan hal yang sangat penting
demi meningkatkan pengetahuan dan perspektif terhadap dunia luar atau
lingkungan. Begitu juga halnya dengan informasi kesehatan sangat
dibutuhkan agar kondisi kesehatan individu dapat dipertahankan. Banyak
masyarakat yang seakan tidak peduli terhadap informasi kesehatan apalagi
di Indonesia.
Di sisi lain, sebagian media informasi di
Indonesia, tampaknya lebih banyak menyajikan sisi hiburan, seperti
sinetron dan talk show publik figur, yang mengakibatkan masyarakat
kurang mendapatkan informasi mengenai kesehatan. Padahal informasi
kesehatan sangatlah penting untuk mengurangi angka penyebaran penyakit,
kesakitan dan kematian. Kurangnya informasi mengenai kesehatan akan
membuat masyarakat rentan terhadap bahaya penyakit. Apalagi penyakit
zaman sekarang yang bermacam-macam dan pengobatannya tentu membutuhkan
biaya yang mahal. Walaupun sekarang sudah ada beberapa jaminan kesehatan
yang diberikan pemerintah seperti Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
(Jamkesmas), Asuransi Kesehatan (Askes), Jaminan Kesehatan Aceh (JKA)
dan sebagainya, tentunya kita sebagai individu selalu ingin hidup dalam
keadaan sehat.
Untuk menghindari keadaan sakit, masyarakat
diharapakan mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatannya dan
mempertahankan kondisi tersebut agar tidak jatuh sakit. Melihat
kenyataannya sekarang masih banyak masyarakat yang kurang mendapatkan
informasi mengenai kesehatan, kususnya masyarakat yang berada di
perkampungan atau desa. Mereka hanya mendapatkan informasi dari para
petugas kesehatan yang ada di Puskesmas, itu pun jika para petugas
puskesmasnya aktif dalam menjalankan program kegiatan pokok Puskesmas
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Kalaulah
kita berharap mayarakat desa untuk mencari sendiri informasi mengenai
kesehatan, sangat banyak kendala yang di hadapi kususnya dalam akses
media informasi. Mungkin di masyarakat kota atau urban akses media
informasi atau telekomunikasi sangatlah mudah. Kita bisa mengakses
berbagai informasi yang di butuhkan dengan menelusuri internet, tetapi
tidak untuk masyarakat desa.
Di desa belum semuanya mempunyai
fasilitas media informasi tersebut, mungkin media yang sering kita
jumpai ialah televisi dan koran. Sedangkan informasi mengenai kesehatan
sangatlah sedikit diberitakan di kedua media tersebut, sehingga hal-hal
yang berkaitan dengan prilaku hidup sehat sangat sulit terwujud di
masyarakat desa atau kampung.
Kurangnya kesadaran
Penting
untuk semua individu memelihara dan menjaga kesehatannya. Seseorang
akan lebih peduli terhadap kesehatannya jika informasi tentang kesehatan
telah di terima dan di pahami dengan jelas. Masyarakat yang kurang
memahami tentang arti pentingnya menjaga kesehatan akan menganggap remeh
sebuah informasi kesehatan. Pandangan masyarakat terhadap sehat hanya
berfokus pada tidak adanya penyakit, namun yang dikatakan sehat
sebenarnya tidak hanya terbebas dari suatu penyakit, tapi juga bebas
dari tekanan emosional, stress, depresi, penyakit spiritual dan
sebagainya.
Fonomena yang terdapat di Indonesia, kalau sakit
disitu lah baru berobat. Hal-hal dalam mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan banyak di abaikan. Salah satu contoh yang sering kita temukan
di masyarakat ialah tentang bahaya merokok. Tidak bisa dipungkiri bahwa
masyarakat Indonesia masih banyak yang merokok, kususnya pada laki-laki.
Jika ditelusuri lebih dalam tentang kandungan yang ada pada
rokok, banyak zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan. Sehingga tidak
jarang kita lihat orang yang merokok lebih banyak penyakitnya. Tidak
hanya itu, keluarga perokok juga menjadi sasaran penyakit. Tanpa
disadari orang-orang yang ada di sekitar perokok telah menjadai perokok
pasif dan menerima racun dari setiap asap rokok yang di keluarkan
perokok. Bayangkan jika di situ ada orang-orang yang di cintainya
seperti, anak, istri, ibu, adik dan lainnya yang setiap saat berada di
sekitar seorang ayah perokok. Betapa jahatnya seorang ayah tersebut
telah membagai-bagi racun bagi keluarganya. Apakah kita tega melihat
keluarga kita sakit di karenakan ulah perbuatan kita? Tentunya ini
menjadi sebuah renungan bagi orang-orang yang mencintai keluarganya.
Begitu
juga halnya dengan masalah gizi. Kebanyakan masyarakat Indonesia
mengalami kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Informasi mengenai gizi
seimbang masih sangat minim di ketahui oleh masyarakat. Akibatnya dalam
memilih makanan tidak lagi berdasarkan status gizi yang terkandung di
dalamnya, tapi lebih ke fungsi kenikmatan atau gastronomiknya. Sehingga
banyak kita lihat makanan yang ada di Indonesia itu lebih berlemak dan
berminyak yang bisa mengarah ke obesitas atau kegemukan.
Selain
itu kekurangan gizi juga di akibatkan kandungan gizi yang di peroleh
tubuh setiap harinya tidak tercukupi. Pola menu seimbang yang tergambar
dalam menu “4 Sehat 5 Sempurna” dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
harus menjadi indikator bagi makanan yang akan di sajikan.
Prilaku hidup sehat
Banyak
manfaat yang didapat jika kita mengetahui informasi kesehatan. Dengan
adanya informasi kesehatan kita lebih mengetahui hal-hal apa saja yang
dapat menimbulkan sebuah penyakit. Kesadaran untuk mempertahankan
keadaan sehat juga akan muncul, sehingga akan mendorong upaya untuk
melakukan prilaku hidup bersih dan sehat.
Selain itu dengan adanya
informasi kesehatan ini kita bisa lebih cepat mengantisipasi terjadinya
perkembangan penyakit, yaitu dengan melakukan pemeriksaan medis di
rumah sakit. Sehingga penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes,
dan lain sebagainya dapat terdeteksi lebih awal. Dan penanganannya pun
dapat di lakukan sedini mungkin untuk mengurangi angka kesakitan bagi
para penderita penyakit kronis.
Adapun hal yang harus di lakukan
untuk meratanya informasi kesehatan ini, kita butuh kerja sama semua
pihak, baik itu pemerintah, petugas kesahataan dan juga masyarakat.
Pemerintah telah memberikan berbagai bentuk jaminan kesehatan bagi
masyarakat yang sakit, namun disini lebih di harapkan bagaimana
masyarakat itu jangan sampai ada yang sakit. Salah satunya dengan
melakukan program promotif (promosi) dan preventif (pencegahan)
kesehatan kepada masyarakat.
Dalam melakukan program tersebut,
tidak terlepas dari peran petugas kesehatan sebagai pemberi informasi
kesehatan. Dan juga peran masyarakat sebagai penerima informasi harus
terbuka terhadap berbagai informasi yang di sampaikan kepada mereka.
Sehingga pada akhirnya Indonesia dapat menjadi negara yang sehat dan
berbagai masalah yang masih membelit dunia kesehatan kita dapat segera
teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar