Mentaripoker.com - Liverpool - Meski kerap digadang-gadang bakal jadi pesepakbola besar, Mario Balotelli selalu gagal karena kelakuan minusnya. Liverpool jadi kesempatan terakhir Super Mario membuktikan bakat besarnya sebagai bintang.
Liverpool selangkah lagi mendapatkan Balotelli setelah penyerang Italia itu menuntaskan tes medis pada hari Jumat dan Sabtu ini. Diperkirakan awal pekan nanti Balotelli akan terbang ke Liverpool lagi, untuk pengumuman resmi transfernya yang bernilai 16 juta poundsterling.
Balotelli pun akan segera memasuki babak baru dalam kariernya setelah sebelum ini ia tiga kali bermain di klub besar, yakni Inter Milan, lalu Manchester City dan kembali lagi ke Serie A bersama AC Milan.
Namun di tiga klub itu karier Balotelli naik-turun meski beberapa kali dipuja-puji berkat penampilan okenya di atas lapangan. Namun aksi-aksi negatifnya di dalam maupun luar lapangan seperti "mengubur" bakat besar.
Tak heran jika ia kerap dimusuhi oleh fans dan menjadi kambing hitam di setiap kegagalan yang dituai oleh timnya. Contohnya saja saat Italia tersingkir di Piala Dunia lalu, Balotelli dianggap jadi salah satu biang keladinya.
Padahal dua tahun sebelumnya di Piala Eropa, suporter Azzurri memujanya bak dewa berkat penampilan okenya di Polandia-Ukraina dan berjasa membawa Italia melaju ke final.
Maka dari itu Liverpool jadi kesempatan terakhir untuk Balotelli bisa unjuk kemampuan dan membuktikan bahwa ia benar-benar adalah bintang besar. Jika gagal maka karier Balotelli sudah "habis".
"Saya membawanya ke dalam tim di mana ia bisa menjadi pemain penting di sana tanpa harus menjadi seorang pemimpin. Liverpool punya Steven Gerrard. Di sana Mario akan dilindungi dan bisa memperlihatkan performa terbaiknya," ujar agen Balotelli Mino Raiola seperti dikutip Football Italia.
"Kini semua tergantung dia. Dia tidak boleh gagal lagi... Tidak semua terlahir untuk menjadi pemimpin dan tak selalu striker hebat bisa jadi pemimpin," sambungnya,
"Mario harus bisa melepaskan beban yang ada dalam dirinya. Dia harus merasa bebas untuk bisa mencetak banyak gol dan seperti itulah dia."
"Ini adalah kesempatan terakhirnya bersinar di level top. Sekarang atau tidak sama sekali. Jika kali ini gagal lagi? Mario sudah 24 tahun dan dia tidak bisa menjadikan umur sebagai alasan kegagalannya lagi," tuntas Raiola.
"Kini semua tergantung dia. Dia tidak boleh gagal lagi... Tidak semua terlahir untuk menjadi pemimpin dan tak selalu striker hebat bisa jadi pemimpin," sambungnya,
"Mario harus bisa melepaskan beban yang ada dalam dirinya. Dia harus merasa bebas untuk bisa mencetak banyak gol dan seperti itulah dia."
"Ini adalah kesempatan terakhirnya bersinar di level top. Sekarang atau tidak sama sekali. Jika kali ini gagal lagi? Mario sudah 24 tahun dan dia tidak bisa menjadikan umur sebagai alasan kegagalannya lagi," tuntas Raiola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar